Senin, 25 Februari 2013

SABAR





Hari itu adalah saat Amalia menghadiri pengajian yang biasanya disebut dengan lingkaran cinta, lingkaran dimana  saling berbagi suka dan duka, tawa dan tangis, dan saling merasakan apa yang dirasakan satu sama lain dalam lingkaran tersebut.
Banyak diantara teman-teman Amalia yang sudah berkeluarga. Terkadang salah satu dari mereka ada yang harus membawa jagoan ataupun bidadari cilik mereka. Kemeriahan dan keramaian terasa dalam lingkaran tersebut, bahkan tangisan pun kerap terdengar. Hal sudah tentu memecahkan konsentrasi peserta pengajian yang sedang asik menyimak materi yang disampaikan oleh guru ngajinya. Namun tidak bagi Amalia. Amalia melihat sosok-sosok seorang Ibu yang sabar menghadapi anaknya yang menangis, mencari perhatian dengan berteriak, bahkan mengganggu adiknya. Sungguh butuh stok kesabaran yang banyak untuk menghadapi balita dan anak-anak yang belum mengerti mana yang aman dan tidak aman, mana yang boleh dan tidak boleh. Amalia melihat sosok teman-temannya sebagai Ibu yang luar biasa. Bahkan ada pada suatu waktu, salah seorang temannya membawa anaknya yang masih   

0 komentar:

Posting Komentar